KAJIAN TEOLOGIS TERHADAP BUDAYA BELIS DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT SUMBA

Penelitian ini membahas tentang kajian teologis terhadap praktik pemberian belis dalam perkawinan masyarakat Sumba. Budaya atau kebiasaan sudah dilakukan secara turun-temurun dan selalu bersinggungan dengan pernikahan gereja. Hal karena terdapat begitu beragam tanggapan Sumba, terutama dari kalangan orang Kristen. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Obyek mahar Ishak Ribka, Yakub Rahel, Daud Mikhal, serta Sikhem Dina. Refleksi diperoleh ini: Pertama, Alkitab diberikan sebagai tanda penghargaan kepada perempuan keluarganya. Kedua, sebenarnya bukanlah sebuah paksaan tetapi lebih kemampuan seseorang pria untuk membuktikan rasa cintanya hendak dijadikan istrinya. Sebab itu jika diterapkan budaya pada tidak bertentangan iman Kristen memiliki hal positif bertujuan saling menolong, membantu antara satu lain. Implikasinya lain: harus sesuai pihak laki-laki. boleh diadakan memenuhi ambisi pribadi mempelai Pembayaran kepentingan bersama. Ketiga, cara terhormat. Tidak perlu menghalalkan segala hanya demi membayar harga mahal.